Semua Tentang Piano

Semua Penjelasan tentang Piano Ada Disini

Semua Tentang Gitar

Semua Penjelasan tentang Gitar Ada Disini

Semua Tentang Bass

Semua Penjelasan tentang Bass Ada Disini

Fakta Tentang Musik

Ternyata Banyak Fakta tentang Musik

Semua Tentang Desain Grafis

Disini Akan Dijelaskan Semua Mengenai Dunia Desain Grafis

Tampilkan postingan dengan label Gitar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gitar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Juni 2018

Cara Membuat Penutup Sound Hole (Penutup Lubang Gitar) Akustik Sendiri

Sound hole bertujuan untuk menutupi lubang gitar akustik agar tidak terjadi feedback "nging" suara yang dihasilkan selain untuk "gaya-gayaan". Harganya sekitar 30 - 100 ribuan. Bila anda kreatif bisa membuat sendiri dari bahan yang anda temukan disekitar anda.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
1. Cutter
2. Penggaris
3. Jangka Sorong
4. Pulpen
5. Amplas
6. Lem Kayu
7. Kayu Lapis/Tripleks ukuran tebal 3 mm
8. Cat (opsional)

Langkah-langkah
1. Untuk lapisan 1 (terdiri 2 lapisan), buatlah 2 kali lingkaran pada kayu lapis dengan diameter 10 cm atau sesuai dengan besar sound hole gitarnya.
2. Untuk lapisan 2 (1 lapisan atas), buatlah 1 lingkaran pada kayu lapis dengan diameter sekitar lebih dari panjang lapisan 1 (misalnya lapisan 1 adalah 10 cm, maka buatlah 11-12 cm.
3. Potonglah menjadi 3 potongan kayu lapis tersebut sesuai ukuran diameter yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan cutter.


4. Amplaslah pinggir hasil potongan kayu lapis tersebut agar lebih rapih
5. Rekatkan ketiga potongan kayu lapis denga lem kayu


6. Anda bisa menggunakan cat agar terlihat lebih menarik
 

Sabtu, 03 Maret 2018

Galeri Karya Kerajinan Bahan Tripleks (Kayu Lapis)

 Berikut Karya dari Bahan Tripleks (Kayu Lapis):



1. Miniatur Gitar Akustik
Miniatur Gitar Akustik (Tampak Depan)

Miniatur Gitar Akustik (Tampak Samping))

Miniatur Gitar Akustik (Tampak Belakang)
 2. Miniatur Gitar Elektrik
Miniatur Gitar Elektrik (Tampak Depan dan Belakang serta Ukaran)

Miniatur Gitar Elektrik (Tampak Depan)
 3. Miniatur Grand Piano

Miniatur Grand Piano (Tampak Atas)

Miniatur Grand Piano (Tampak Depan)
Miniatur Grand Piano (Tampak Belakang)
4. Jam Dinding

Senin, 26 Februari 2018

Langkah-langkah/Cara Membuat Miniatur Gitar Elektrik dari Tripleks/Kayu Lapis (Template)


Pada kesempatan sebelumnya Saya sudah memberi tutorial tentang pembuatan miniatur gitar akustik dari tripleks dan pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tutorial pembuatan miniatur gitar elektrik lengkap dengan sketsa dengan ukuran skala. Sebenarnya yang berbeda hanyalah pada model saja.
Okelah, langsung saja mari kita memulai pembahasan. Silahkan siapkan bahan-bahan yang diperlukan. Kemudian ikuti langkah demi langkah di bawah ini.
Siapkan alat dan bahannya
A. Alat:
-gunting
-cutter
-tang
-penggaris
-pulpen
-spidol

B. Bahan:
-tripleks
-paku 1 cm (6 buah)
-lem kayu
-kertas tebal
-benang jahit
-cat (opsional)

1. Download dan cetak/print template di bawah ini

2. Gunting template yang telah dicetak tadi dan tempel lah ke tripleks lalu potonglah tripleks dengan mengikuti sketsa tersebut
3. Setelah semua bagian dipotong, selanjutnya tempel bagian-bagian potongan tripleks dengan lem kayu dimulai dari bagian depan gitar kemudian bagian belakang


4. Pasanglah 6 buah paku pada head gitar sebagai tuner

5. Pasang lagi 6 helai benang jahit sebagai senar
6. Finishing dengan mewarnai gitar

Sabtu, 24 Februari 2018

Langkah-langkah/Cara Membuat Miniatur Gitar Akustik dari Tripleks/Kayu Lapis (Template)


  
Mengingat pada kesempatan sebelumnya Saya sudah memberi tutorial tentang pembuatan miniatur vespa dari kaleng. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tutorial pembuatan miniatur gitar akustik/klasik yang dibuat dari bekas potongan tripleks lengkap dengan sketsa dengan ukuran skala.
Okelah, langsung saja mari kita memulai pembahasan. Silahkan siapkan bahan-bahan yang diperlukan. Kemudian ikuti langkah demi langkah di bawah ini.
Siapkan alat dan bahannya
A. Alat:
-gunting
-cutter
-tang
-penggaris
-pulpen
-spidol

B. Bahan:
-tripleks
-paku 1 cm (6 buah)
-lem kayu
-kertas tebal
-benang jahit
-cat (opsional)

1. Download dan cetak/print template di bawah ini

2. Gunting template yang telah dicetak tadi dan tempel lah ke tripleks lalu potonglah tripleks dengan mengikuti sketsa tersebut
3. Setelah semua bagian dipotong, selanjutnya tempel bagian-bagian potongan tripleks dengan lem kayu dimulai dari bagian depan gitar kemudian bagian belakang disatukan dengan kertas tebal (36 cm x 2 cm)
4. Pasanglah 6 buah paku pada head gitar sebagai tuner

 
5. Pasang lagi 6 helai benang jahit sebagai senar
6. Finishing dengan mewarnai gitar

Jumat, 06 Januari 2017

5 Gitaris Indonesia Memiliki Ciri Khas (Versi Doktor seni)

Seseorang yg pantas disebut Gitaris terbaik bukan hanya dilihat dari segi skill dan permainannya saja tetapi dilihat juga dari beberapa aspek yg lainnya yaitu ciri khas. Ciri khas merupakan daya pembeda dalam memberi karakter pada masing-masing gitaris. Nah kali ini saya akan berbagi mengenai siapa saja sich yg pantas dijuluki seorang gitaris yang memiliki ciri khas dengan karakter yang kuat. Tanpa basa-basi lagi langsung saja kita muai dari yang pertama

1. Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 37 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut. Eross adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan mempunyai hobi kesenian.


Eross pernah bilang jika suara yang dihasilkan oleh gitar Fender adalah suara “Jiwa”. Menurutnya, gitar-gitar buatan Fender adalah gitar yang sangat jujur. Jujur dalam arti si pemain gitar tidak akan bisa membohongi pendengar dengan menutupi suara gitarnya dengan tebalnya distorsi, ataupun berbagai efek gitar lainnya seperti gitaris sekarang kebanyakan. “Kalau jelek, ya jelek. Kalau bagus, ya bagus. Pokoknya Fender itu gitar jujur deh.” Kata Eross. Memang untuk masalah efek gitar, Eross tidak pernah neko-neko dalam memilih. Cukup memakai efek overdrive dari Ibanez saja dan dibantu dengan distorsi dari ampli Marshall menurutnya sudah cukup untuk keperluan Sheila.
 
Gaya bermain dan mengkomposisikan lagu inilah yang membuat dirinya dijuluki “Rajanya Crunch” dari Yogya. Overdrive yang meng-cut tone gitar dan middle ampli inilah yang membuat setiap lagu Sheila menjadi lebih “kriuk-kriuk”. Memang lagu-lagu Sheila sangat kental dengan komposisi yang “nda rumit” dan lirik yang easy listening. “Bermain sebagai gitaris band pop masa kini nda usah ribet, kasi sedikit delay, overdrive yang gak kebanyakan, udah jadi lagu.” Tutur Eross. Memang gaya bermain seperti inilah yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Easy listening, gampang dihapal, dan enggak norak.

2. Dewa Budjana atau (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 53 tahun) biasa dipanggil dengan Budjana adalah anggota grup musik Gigi.
Karakter Budjana tidak pada permainan efek sounding gitar, tapi lebih ke gaya akustik dan semi jazz yang seringkali diisi pada hits lagu Gigi. Contohnya pada lagu Nakal yang begitu kuat sekali gaya main Budjana. Petikan gitarnya terlihat lembut dan bernuasa jazz.


3. Andra Junaidi Ramadhan dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik.
Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personel Dewa19.

Gaya bermain gitar Andra sedikit mirip dengan Joy Satriani namun tetap membawa khasnya. Efek gitar yang tebal dan basah seringkali digunakan, seolah-olah terasa berat. Coba saja Anda dengarkan instrumen gitar AAB yang berjudul Surrender, 3 Keajaiban, Love Faith and Hope. Semuanya bergaya gitar yang dimainkan dengan level dan karakter sama, efek tebal dan basah.
Andra juga salah satu gitaris yang gemar memamerkan skill mencabik senar yang menarik perhatian. Ia juga dikenal sebagai gitaris dengan pola permainan yang bisa mencakup segala teknik.

Andra sangat nyaman menggunakan gitar Parker, PRS, Fender Stratocaster, G&L dengan desain badan double cutaway yang memudahkan gitar tersebut dimainkan di nada-nada tinggi.

Sesuai dengan kebutuhan permainan Andra yang memang banyak mengambil melodi-melodi tinggi yang memang dibutuhkan distorsi dan treble yang dominan.

4. Aan Kurnia atau dikenal sebagai Apoy Wali (lahir di Jakarta, Indonesia, 8 Maret 1979; umur 37 tahun) merupakan seorang musisi berkebangsaan Indonesia yang juga merupakan gitaris dari grup musik Wali.
 Apoy cukup dominan dalam band Wali. Permainan gitarnya cukup menunjukkan skill namun tidak menghilangkan identitas dari sebuah karakter gitarnya. Petikan melodinya bernuansa melayu dan konsisten dengan gaya itu. Apoy jarang menggunakan efek yang bermacam-macam, simple dan melodinya khas. Coba saja Anda dengarkan lagu Wali yang berjudul Cari Jodoh dan Yank. Pasti Anda merasa karakternya.


5. Loekman, terlahir dengan nama Loekman Hakim lahir di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 30 Desember 1975. Ayahnya adalah seorang guru di SMP 5 Bandung. Loekman adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. 
Loekman mengenal dan belajar gitar secara otodidak. Pengetahuan tentang gitar didapatnya dari tempat nongkrong di lingkungan tempat tinggalnya di Antapani Bandung. Loekman pertama kali bergabung dalam sebuah band saat masih duduk di SMP, dan keasyikan nge-band ini membuatnya sempat tidak naik ke kelas dua SMP.

Mungkin banyak orang merasa tidak setuju jika Lukman Noah dijadikan dalam salah satu nominasi dari postingan ini. Namun perlu Anda sadari bahwa Lukman sangat pekat memberikan karakter melodi pada lagu-lagu Peterpan dulu smpai Noah sekarang. Mulai dari album pertama Peterpan hingga album Noah yang baru-baru ini, semua melodi chords-nya sangat khas seperti lagu Mimpi Yang Sempurna, Ada Apa Denganmu, Walau Habis Terang, dll. Ciri khasnya sangat kuat dengan efek gitar yang simple dan sederhana meskipun Lukman jarang sekali menunjukkan skillnya dalam bermain gitar.

Untuk musikalitas, pilihan efek gitar orang ini cukup punya ciri khas, kamu bisa denger kekhasan dia dibeberapa lagu seperti 'Hari Yang Cerah', 'Terbangun Sendiri', 'Hero', dan yang paling baru 'Cinta Bukan Dusta'. Sayatan melodinya memang nggak terlalu rumit tapi unik buat diulik.

Dari aksi panggung, Lukman lebih memilih berdiri diam dan fokus pada gitarnya, tujuannya untuk mempertahankan kualitas lagu ketika di atas panggung.

Sabtu, 31 Desember 2016

Semua Tentang Gitar

 

Gitar

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.  Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.  Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop (Sumber: Wikipedia)

Sejarah

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini. Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, di mana banyak replika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut / benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek Strings mungkin adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh Eropa (Sumber: Wikipedia)

Jenis

a. Gitar akustik

Gitar akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik dihasilkan dari getaran senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan jembatan (brigde) yang kemudian diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak sebagai lubang resonansi. Lubang resonansi pada umumnya berupa lubang berbentuk lingkaran terletak di tengah badan gitar. Tapi sesuai perkembangan zaman dan tuntutan estetika lubang resonansi tidak hanya berbentuk lingkaran, tapi juga bisa berupa kaligrafi seperti yang diperkenalkan oleh CC Guitar dengan Calligraphy Series yang mengambil karakter kanji (China, Japan). Terdapat beberapa subkategori dari pengelompokan gitar akustik, di antaranya: •    Gitar senar-nilon, termasuk gitar klasik dan gitar flamenco •    Gitar senar-baja, termasuk gitar puncak-datar dan gitar folk •    Gitar archtop •    Gitar duabelas-senar Pengelompokan gitar akustik juga memasukkan gitar akustik yang memiliki tingkatan jangkauan nada yang berbeda, seperti gitar bass akustik yang memiliki setem yang sama dengan gitar bass elektrik.

b. Gitar elektrik

Gitar elektrik adalah gitar yang dirancang agar bunyi yang dihasilkan dapat diperkuat secara elektrik dan jika dimainkan tanpa penguatan tersebut akan menghasilkan suara yang relatif lemah. Komponen utama pada gitar elektrik adalah pickup. Pick up Elektromagnetik menangkap dan mengubah getaran senar ke dalam bentuk sinyal, yang kemudian diteruskan ke pengeras suara melelui medium kabel atau gelombang radio. Suara yang dihasilkan seringkali dimanipulasi sedemikian rupa menggunakan peralatan elektronik tambahan maupun distorsi alami dari tabung vakum di dalam pengeras suara. Terdapat dua jenis pickup magnetik, yaitu pickup kumparan tunggal (single coil) dan pickup kumparan ganda (double coil atau humbucker), di mana setiap pickup dapat diatur aktif atau pasif. Pickup pertama yang berhasil digunakan pada gitar dikembangkan oleh George Beauchamp pada 1931, diamana saat itu ia masih menggunakan badan gitar yang berlubang (hollow-body). Setelah Perang Dunia II, barulah gitar elektrik badan-padat (solid-body) dipopulerkan oleh Gibson yang bekerjasama dengan Les Paul, serta oleh Leo Fender yang bekerja secara independen. Beberapa model gitar elektrik menggunakan pickup piezoelektrik, yang berfungsi sebagai transduser untuk menghasilkan suara yang relatif mirip dengan gitar akustik. Terdapat pula gitar yang mengkombinasikan pickup magnetik dan pickup piezoelektrik yang bernama hybrid guitars (sumber: Wikipedia)


Bagian Gitar dan Fungsinya Lengkap Akustik dan Elektrik




Bagian bagian Gitar Elektrik dan fungsinya


1.    Headstock / Kepala Gitar
Fungsi Headstock adalah sebagai dudukan Nut, tempat Tuner Setting  dan tempat logo merk gitar tersebut.

2.    Nut
Fungsi Dari Nut adalah sebagai dudukan senar/string gitar supaya senar tidak berubah posisi dan berbunyi saat dipetik

3.    Tuning Machine / Pengaturan Stem
Fungsi dari Tuner adalah sebagai stem atau tuning untuk mengontrol senar agar suara yang dihasilkan senar saat dipetik tidak berubah

4.    Neck / Stang Gitar
Fungsi dari Stang gitar adalah sebagai tempat fingerboard atau fretboard, fret dan pegangan saat bermain gitar. Didalam neck juga ada sebuah batang besi yang dinamakan Truss Rod yang berguna mengatur bengkok lurusnya neck / stang gitar tersebut

5.    Fret
Fret berfungsi sebagai penentu nada dari senar dan juga sebagai pembatas nada dari senar gitar.

6.    Fingerboard / Fretboard
Fungsi dari Fret board adalah sebagai tempat menekan senar agar menghasilkan bunyi yang terbentuk oleh batas fret fret gitar

7.    Body gitar
Fungsi dari body gitar adalah sebagai tempat untuk memasang Bridge/tremolo, Pick Up, Tune Control, Tuning Control, Tune Volume Setting, Strap In, Saddle dan Outputn Jack. Body gitar juga memiliki bentuk yang bervariasi ada yang berlubang dan tertutup

8.    Pick Up Sensor
Fungsi dari Pick Up ini adalah sebagai perubah sinyal dari getaran senar menjadi frekuensi sinyal elektrik yang disalurkan dari gitar ke sound. Pick up juga mempunyai jenis yang berbeda beda dan juga ada yang aktif dan pasif

9.    Bridge / Tremolo
Bridge berfungsi sebagai tempat dudukan senar yang berada di bodi gitar

10.    Tuning Lock / Penahan Senar
Berfungsi sebagai tempat penempatan senar dan penguncian senar agar tidak lepas

11.    Pick Up Selektor
Fungsi dari Selektor ini adalah sebagai pemilih pick up yang akan digunakan biasanya terdapat pada gitar yang memiliki banyak pick up

12.    Volume dan Tune Control
Fungsi dari bagian ini adalah sebagai alat untuk mengontrol volume output suara gitar dan tune control berfungsi sebagai output suara rendah tingginya nada bass gitar.


13.    Saddle
Fungsi dari Saddle sama seperti nut Cuma letaknya saddle berada di body gitar

14.    Output Jack
Fungsi dari output jack adalah sebagai tempat untuk colokan kabel jack yang terhubung dari sound untuk menyalurkan suara getaran sinyal menjadi sinyal elektrik

15.    Senar / String
Adalah bagian terpenting dari gitar yang berfungsi sebagai alat sumber suara yang di akibatkan dari getaran karena petikan atau ke gesek

16.    Strap Pin, End Pin
Strap In berada di bodi gitar dan ada dua befungsi sebagai tempat untuk memasang tali atau sabuk.

Bagian bagian Gitar Akustik dan fungsinya


Secara garis besar gitar akustik dan elektrik memiliki bagian dan fungsi yang sama tapi ada beberapa bagian yang ada di gitar elektrik/listrik tidak ada di gitar akustik dan sebaliknya. Langsung saja, Next.

1. karena komponen dan fungsi gitar akustik dan elektrik hampir sama maka disini saya akan menuliskan yang berbeda saja.

2. bagian yang sama pada gitar akustik dan elektrik adalah

- Headstock / Kepala Gitar
-  Nut
- Tuning Machine / Stem
- Neck / Stang Gitar. Bedanya tidak semua gitar akustik memiliki Truss Rod
- Fret
- Fingerboard / Fretboard
- Body Gitar. Bedanya adalah, di gitar akustik bodinya berbentuk tabung dan di tengah tengah bodinya ada lubang resonansi yang berfunsi untuk mengeluarkan suara dari getaran senar dan di masukan ke dalam rongga bodi gitar sehingga terjadi proses fisika dan jadilah suara
- Bridge / Tremolo
- Tuning Lock / Penahan Senar
- Senar
- Saddle
- Strap In. Tidak semua gitar akustik ada strap in nya tapi kalau dipaksa ya ada.
3. Pick Guard
Berfungsi sebagai pemanis tampilan pada gitar. tidak semua gitar akustik mempunyai pick guard
4. Sound Hole / Lubang Pada Bodi Gitar
Berfunsi untuk mengeluarkan suara dari getaran senar dan di masukan ke dalam rongga bodi gitar sehingga terjadi proses fisika dan jadilah suara.


Tala/Stem
Gitar adalah sebuah instrumen transposing, di mana suara titinadanya satu oktaf lebih rendah dari yang tertulis pada skor/lembaran musiknya.
Berbagai variasi tala pada gitar dapat saja digunakan, tergantung dari pemainnya. Tala yang paling umum digunakan — yang dikenal sebagai "Standard Tuning" — menggunakan senar yang ditala dari E rendah ke E tinggi, dengan melintasi rentang dua oktaf (EADGBE”). Jika keenam senar dibunyikan secara terbuka (open string) maka akan menghasilkan chord Em7/add11.
Titinadanya adalah sebagai berikut:
Senar
Notasi ilmiah
Notasi Helmholtz
Frekuensi
pertama
E4
e'
329,63 Hz
kedua
B3
b
246,94 Hz
ketiga
G3
g
196,00 Hz
keempat
D3
d
146,83 Hz
kelima
A2
A
110 Hz
keenam
E2
E
82,41 Hz
Tabel berikut menunjukkan titinada yang dilintasi keenam senar pada tala standar, dari fret nol (nut) hingga fret dua belas.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
E
F
F
G
A
A
B
B
C
C
D
E
E
B
C
C
D
E
E
F
F
G
A
A
B
B
G
A
A
B
B
C
C
D
E
E
F
F
G
D
E
E
F
F
G
A
A
B
B
C
C
D
A
B
B
C
C
D
E
E
F
F
G
A
A
E
F
F
G
A
A
B
B
C
C
D
E
E
Gitar yang menggunakan tala standar dapat dengan mudah untuk ditala, dengan fakta bahwa nada pada fret kelima sama dengan nada pada senar terbuka (open string) sebelumnya; sebagai contoh, nada pada fret kelima pada senar keenam memiliki nada yang sama dengan senar terbuka kelima. Pengecualian pada hal ini terjadi antara senar kedua dan ketiga, di mana nada fret keempat pada senar ketigalah yang sama dengan senar terbuka kedua.
Tata tala standar telah banyak berkembang untuk menyediakan keselarasan antara pemosisian jari yang sederhana untuk chord (akor) umum dan kemampuan untuk memainkan scale (tangga nada) umum dengan pergerakan jari seminimal mungkin. Uniknya, tala gitar memiliki pola pengulangan, di mana hal ini mempermudah dalam memainkan tangga nada umum. Terdapat pula variasi dan pengembangan terhadap tala alternatif. Tala alternatif digunakan untuk dua alasan utama: kemudahan dalam bermain dan variasi nada yang dapat dihasilkan.
Banyak gitaris yang menggunakan sebuah variasi tala yang ditemukan berabad lalu, di mana senar terrendah 'diturunkan' satu nada penuh (whole tone). Dikenal sebagai tala "Drop-D" di mana urutan titinada senar terbukanya dari rendah ke tinggi adalah DADGBe. Hal ini memungkinkan permainan bass dominan dan tonic senar terbuka dalam kunci D dan D-minor. Hal tersebut juga mempermudah dalam memainkan powerchords. Eddie Van Halen seringkali menggunakan sebuah alat yang ia patenkan yang bernama "D Tuna". Alat tersebut berupa tuas kecil yang terhubung ke fine tuner senar keenam pada tremolo Floyd Rose miliknya, yang membuatnya dapat menurunkan nada senar tersebut dari E ke D dengan mudah. Pada era modern, banyak grup rock kontemporer yang melakukan perubahan tala senar dengan penurunan beberapa semi-nada, menghasilkan tala "Drop-C" atau "Drop-B" sebagai contohnya. Bagaimanapun penggunaan istilah ini kurang konsisten. Terminologi "drop-D" selain digunakan untuk menggambarkan "drop-D" yang sebenarnya (di mana senar terakhir diturunkan 1 nada), istilah tersebut terkadang juga salah digunakan untuk menggambarkan tala "Standar" berbasis D yang sebenarnya dinamakan "D-Standard" (DGCFAD”).